Sabtu, 24 Desember 2016

Pasca Aksi 212

Tulisan ini, sama sekali bukan ingin membahas tentang segala sesuatu tentang Aksi Super Damai 212.  Juga bukan diperuntukkan mengganggu beranda teman-teman dengan pro dan kontra.  Saya hanya ingin mengangkat beberapa hal positif, yang bisa kita ambil hikmahnya dari aksi tersebut dilihat dari kacamata saya sebagai emak-emak / Ibu Rumah Tangga yang  awam

Ternyata Ummat Islam Bisa Bersatu
Bagi orang yang lapang hatinya, tanpa melihat pro dan kontra, aksi tersebut menunjukkan bahwa ummat Islam Indonesia bisa bersatu.  Mereka yang sebelumnya pesimis dengan ummat yang terkotak-kotak, jadi lebih melihat Islam masa depan, yaitu Islam yang kokoh, In sya allah.  Dengan bersatunya ummat, apa saja bisa dilakukan.  Nggak lagi sekedar “buih” seperti yang banyak dikatakan orang selama ini.  Dengan berpikir positif, kita bisa mewujudkan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin di Indonesia. 

Belajar Saling Menghargai
Ketika aksi tejadi, ih.. serem.. Sesama teman kita jadi saling  mencaci dan mengumpat. Terutama di berbagai sosial media. Menganggap kita paling benar.   Saya kira, ke depannya ini bisa jadi pembelajaran.  Apapun pendapat kita, kemukakan dengan baik.  Apabila kita nggak setuju dengan pendapat teman, sanggahlah dengan baik.  Kalau kita menganggap orang lain menyebar kebencian, kita ikut mencaci dan mengumpat, bukankah itu artinya kita sama dengan mereka?

Yuk Belajar Mencintai Al Qur’an
Allah Swt. berfirman, “Dan Al-Qur'an itu bukanlah perkataan seorang penyair, sedikit sekali kamu beriman kepadanya. Dan bukan pula perkataan tukang tenung, sedikit sekali kamu mengambil pelajaran daripadanya. Ia adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan semesta alam.” (QS. Al Haaqoh [69] : 41-43)
Buat semua teman yang setuju dan tidak setuju dengan aksi 212, yuk kita sama-sama membela Al Qur’an.  Ayo kita sama-sama mebuka Al Qur’an, tilawah, mengkajinya, memahami, dan mengamalkannya.  Ada hal yang jauh lebih besar setelah kejadian kemarin.  Tugas dan kewajiban kita terhadap Al Qur’an yang harus kita tularkan pada anak cucu kita dan orang-orang di sekeliling kita.  Kewajiban yang membuat kita semua benar-benar mencintai al qur’an.

Ayo kita bertekad untuk tidak hanya fokus pada penista Al Qur’an saja.  Tidak juga berfokus dengan pro dan kontra aksi 212 tersebut.  Akan tetapi mari kita juga fokus pada perbaikan diri kita dan ummat.  Mari kita jadikan momentum kemarin sebagai momentum kita kembali kepada Al Qur’an.  Lebih mencintainya, dengan lebih berusaha mengamalkannya.
Sumber gambar : berita360.com

Sumber gambar : viva.co.id


Tidak ada komentar:

Posting Komentar