“Allah menciptakan laki-laki dan
perempuan berbeda secara fisik dan emosi. Namun, kemuliaan keduanya tergantung
kepada ketakwaannya”.
Kisah 1
Si
bungsu heran, kedua kakak perempuannya sering kali tidak shalat. Padahal, dia
yang usianya baru 6 tahun, saya rayu untuk ikut shalat.
“Ummi,
kenapa Kakak nggak shalat? Sakit ya?”
Saya
sedang sibuk di dapur ketika dia bertanya.
“
Kakak sedang haid,” jawabku singkat.
Si
Kakak juga langsung menjawab dari kamarnya, “Iya, aku sedang haid.”
‘Oh…”
jawab bungsu yang bernama Aifa.
Namun,
beberapa hari kemudian ketika saya sedang bersiap shalat Aifa langsung berkata,
“Ummi Aifa nggak shalat ya! Lagi haid.”
Aku
yang sudah siap tercengang, antara geli bercampur bingung.
Akhirnya,
selesai shalat saya memanggilnya.
“Aifa
memang tahu haid itu apa?”
“Nggak
sih!”
“Haid
itu dialami anak yang sudah besar. Keluar darah setiap bulan dari sini,” saya
menunjukkan bagian kemaluannya.
“Sakit
Mi?”
“In
sya Allah nggak. Itu tanda anak perempuan sudah menuju dewasa.”
Aifa
hanya mengangguk-angguk. Saya yakin, dia tidak sepenuhnya paham.
“Yang
pasti, Aifa belum mengalami haid karena masih kecil.”
Dia
kembali mengangguk-angguk dan tidak pernah bertanya lagi tentang haid. Apalagi
dia kemudian tahu tandanya. Dia pernah melihat ada bercak darah di celana
panjang kakaknya ketika haid.
Kisah 2
Ketika
anak kelas 6 SD, dalam materi pelajaran IPA terdapat bab perkembangbiakkan
makhluk hidup. Di sini dibahas sepintas tentang ciri-ciri pubertas anak
laki-laki dan perempuan. Di mana, laki-laki mengalami mimpi basah dan anak
perempuan mendapatkan haid pertama.
Ciri-cirinya
dijelaskan pada buku. Namun, kebanyakan guru tidak membahasnya.
Suatu
waktu, kelompok bimbingan belajar kelas 6 yang kesemuanya laki-laki heboh.
Salah
seorang bertanya, “Ummi, mimpi basah itu kayak gimana sih?”
Saat
itu, anak saya belum ada yang remaja dan jujur belum paham betul. Saya juga
pernah bertanya pada suami, jawabannya lupa.
“Coba
kalian tanyakan kepada Bapak masing-masing di rumah! Mereka laki-laki, in sya
Allah tahu!”
“Nggak
bisa Ummi! Kalau saya tanya itu ke Papa, pasti marah!”
Akhirnya,
saya menjawab seadanya, “Mimpi basah, bukan mimpi ngompol. Cairan yang keluar
lebih kental dari pipis. Cairan itu keluar setelah sebelumnya kalian bermimpi
bersama dengan perempuan, melakukan sesuatu yang hanya boleh dilakukan oleh
suami istri.”
“Seperti
orang pacaran Ummi?”
“Kira-kira
begitu. Kalian tahu bukan bahwa pacaran iti tidak ada dalam Islam?”
“Iya,
Ummi.”
*****
Percakapan
dalam dua kisah di atas mungkin pernah terjadi pada Temans. Bersamaan dengan
sederet pertanyaan lain dari anak, seperti dari mana adik bayi berasal,
bagaimana cara ibu dapat melahirkan, mengapa ibu dan ayah boleh tidur di kamar
yang sama sementara anak-anak tidak, dan lain-lain.
Kebanyakan
orang tua menghindari pertanyaan tersebut karena jawabannya dianggap tabu. Itu
sebabnya kebanyakan guru di sekolah juga tidak menjelaskan secara terperinci
ketika pelajaran membahas masalah reproduksi, di tingkat SMA sekalipun.
Biasanya siswa hanya diminta membaca dan mempelajari sendiri buku paket.
Hmmm…
Padahal di jaman kini, apa saja dapat ditemukan di internet. Jika orang tua dan
guru tidak dapat menjawab pertanyaan anak dengan memuaskan, mereka dapat
memperolehnya di sana. Dengan jelas dan vulgar, tanpa batasan dan bimbingan.
Berbeda
dengan kisah ke-2 di atas yang terjadi sekitar 10 tahun lalu. Mereka semua kini
sudah kuliah. Zaman itu internet belum banyak digunakan seperti sekarang.
Siswa-siswa
kelas 6 kini, saat mereka memasuki bab reproduksi dan menyebutkan
ciri-ciri pubertas, mereka tersenyum malu-malu. Entah mengerti atau tidak.
Sayalah
yang selalu berinisiatif pada siswa untuk menjelaskan lebih detil dan
akibat-akibat yang mereka dapatkan ketika sudah pubertas.
Pendidikan Seks dalam Perspektif Islam
Menurut
Temans, tepatkah tindakan saya di atas?
Saat
terjadinya, itu semua dilakukan spontan saja. Saya merasa bahwa anak harus
dijawab keingintahuannya dengan bahasa mereka.
Bahasa
psikolog hal di atas disebut sebagai pendidikan seks atau educational sex.
Tentu saja di sini bukan berarti mengenalkan mereka tentang perilaku seks,
tetapi lebih pada kesadaran tentang jenis kelamin laki-laki dan perempuan.
Kesadaran bahwa keduanya berbeda. Anak harus menjaga dan merawat yang dimiliki
hingga dewasa.
Bagaimana
pendidikan seks tersebut dalam Islam?
Dari berbagai referensi disebutkan bahwa pendidikan seks dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:
- Pengenalan mengenai anatomi tubuh laki-laki dan perempuan, reproduksi, dan pembinaan keluarga.
- Bidang etika, moral, ekonomi, fisiologi, dan lingkungan tentang perbedaan peran dan hubungan antara pria dan wanita.
Dalam
Islam tidak dituliskan secara gamblang mengenai pendidikan yang masih dianggap
saru ini. Namun, Alquran merupakan kitab yang lengkap. Tentu saja, di dalamnya
terkandung tentang bagaimana laki-laki dan perempuan serta hubungan keduanya.
Beberapa
terjemahan ayat Quran yang berhubungan dengan hal di atas, antara lain:
1.
Quran Surat Ar Rum (30) ayat 21
“Dan
di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri
dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir”.
2.
Quran Surat Al Isra (17) ayat 32
“Dan
janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji dan suatu jalan yang buruk”.
3.
Quran Surat Al A’raf (7) ayat 80 – 81
“Dan
(Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia
berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah
(homoseksual) itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini)
sebelummu?. Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu
(kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui
batas”.
4.
Quran Surat An Nur (24) Ayat 58 – 59
“Hai
orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu
miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada
kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum sembahyang subuh, ketika kamu
menanggalkan pakaianmu (bagian luar) di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya’.
(Itulah) tiga ‘aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas
mereka selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayani kamu, sebagian kamu (ada
keperluan) kepada sebagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan
ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan apabila
anak-anakmu telah sampai umur balig, maka hendaklah mereka meminta izin,
seperti orang-orang yang sebelum mereka meminta izin. Demikianlah Allah
menjelaskan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”.
Itulah
beberapa ayat Alquran yang saya ketahui tentang laki-laki dan perempuan dan
hubungan keduanya.
Ayat
yang menunjukkan bahwa Islam sejak dahulu kala sudah menyiapkan berbagai hal.
Ajakan untuk tidak mendekati zina, tidak melakukan hubungan homoseksual, dan
memisahkan anak-anak dan budak dari kamar orang tua mempunyai banyak manfaat.
Di
sini saya hanya mengajak Temans semua untuk lebih memperhatikan pengetahuan
anak tentang laki-laki dan perempuan. Mengajak para Bapak untuk lebih dekat
dengan anak laki-lakinya dan Ibu dengan anak perempuannya.
Tidak
perlu malu dan sungkan. Jika tidak dari orang tua, mereka akan memperoleh
pengetahuan dari tempat atau orang lain yang belum tentu dapat
dipertanggungjawabkan.
Saya setuju banget, Bun. Pendidikan seks dan seksualitas harus didapatkan dari orang tua.
BalasHapusYes, jangan sampai mencari dari orang atau situs yang tida bertanggung jawab
Hapusbagus kok bun materinya,
BalasHapussaya juga butuh ini anak saya kebetulan perempuan dan laki-laki.
makasih ya bun ...
Sama2.. Menulis sekaligus mengingatkan diri sendiri
HapusBetul Bun, orangtua sebaiknya paham mengenai ini. Makanya sebisa mungkin cari tahu dulu ya jawaban dan cara menjawab yang tepat agar anak juga tidak malah jadi kepikiran atau malah jg malu. Terima kasih sharingnya Bun
BalasHapusSama2 Mbak.. Ini kebetulan saya pernah mengalaminya
HapusIn a bid to expand their collections and offerings, Evolution Gaming announced one of the biggest deals in the iGaming world in 2020. The firm provided $2.1 billion to amass NetEnt, one of the leading slots providers {in the market|out there|available in the market}. This similar technique used in the Indian native market is being utilized by the corporate to dominate the live casino business in different countries too. Depending on the casino you choose, might also|you 온라인카지노 may also|you may additionally} have the option of enjoying live video games via the casino's TV channel or your cell phone.
BalasHapus