Buku sering disebut sebagai jendela ilmu, karena dari sana
banyak ilmu yang baru diperoleh. Namun, di zaman digital tidak banyak generasi
muda mau melakukannya. Perlu ada alasan membaca buku yang tepat agar mereka
termotivasi.
Jika Temans mencari di internet atau istilahnya googling
dengan kata kunci motivasi membaca buku, ada banyak pakar yang telah
menuliskannya. Semua alasan yang didasarkan pada pandangan sesuai keilmuwan di
bidangnya masing-masing.
Adakah alasan yang dikemukakan sama dengan motivasi, Temans?
5 Alasan Membaca Buku Menurut Saya
Saya sendiri sudah senang membaca buku sejak pertama kali
dapat membaca.
Abah, sebutan untuk bapak di keluarga lebih suka membelikan
anak-anaknya buku daripada mainan. Meski mahal, sampai usia kelas 2 SMP anak-anaknya
masih diberikan langganan majalah Bobo.
He he.. Padahal menginjak usia remaja teman-teman sebaya
sudah membaca majalah Gadis dan Anita Cemerlang yang terkenal pada masanya.
Yang jelas, sikap Abah di atas berhasil membuat saya sangat
menyukai membaca, dalam bentuk apapun. Apalagi di masa itu tidak ada gadget
yang dapat mengalihkan perhatian. Dari tiga bersaudara, saya satu-satunya yang
mempunyai hobi ini.
Makin bertambah usia, kebutuhan membaca membesar.
Saya sanggup membaca majalah Bobo tanpa mempedulikan
sekeliling hanya dalam waktu satu jam. Sementara kemampuan orang tua untuk membeli
berbagai buku sangat terbatas.
Akhirnya, saya betah berlama-lama di perpustakaan anak-anak
untuk membaca. Dari perpustakaan buka hingga tutup. Kala itu modalnya hanya
Rp500,00 untuk membaca sepuasnya di Perputakaan Anak Museum Satria Mandala.
Namun, hal itu tidak memuaskan. Hanya dalam waktu dua bulan
dengan kunjungan seminggu sekali semua buku sudah dua kali dibaca.
Sejak itu, hobi membaca beralih ke buku teman-teman. Jika
teman mempunyai koleksi buku, saya betah berlama-lama di rumahnya.
Apa alasan membaca buku bagi saya? Setelah dipikir-pikir saya sudah melalui banyak fase dalam membaca. Alasannya bisa bermacam-macam tergantung kondisi. Lima di antaranya yang paling dominan dijelaskan berikut ini.
1. Ada Buku
Ketersediaan buku merupakan alasan pertama. Awalnya tertarik
melihat, kemudian coba membaca.
Setelah merasa ada kesenangan di dalamnya, akhirnya hal
tersebut menjadi hobi yang tidak mudah dihilangkan. Pada setiap kesempatan dan
waktu, jika memungkinkan saya akan selalu membaca buku.
Hal yang sangat saya hindari ketika sudah berumah tangga dan
mempunyai enam orang anak. Saat ada buku di depan mata, tidak tidur sebelum
buku selesai dibaca.
Ketersediaan buku menjadi hal pertama juga yang saya fasilitasi di rumah. Meski belum dapat membeli buku banyak dan berkualitas, harapannya anak-anak dapat juga senang dengan buku.
2. Kesenangan atau Hobi
Hobi menjadi alasan lain saya membaca buku.
Anehnya, tidak ada genre tertentu yang disukai.
Pada masa kecil, saya suka membaca Komik Nina dan buku-buku Enid
Blyton. Namun, ketika membaca koran semua bagian tidak luput menjadi perhatian.
Dengan hobi ini saya banyak menghabiskan waktu istirahat dan memanjakan diri alias me time.
3. Tugas Sekolah atau Kuliah
Alasan lain membaca buku bagi saya adalah tugas sekolah dan
kuliah. Meski terkadang bahasa buku membosankan, terpaksa harus dibaca juga.
Untungnya, saya kuliah di jurusan yang diminati sehingga menyelesaikan tugas dengan datang ke perpustakaan bukan menjadi beban.
4. Tuntutan Pekerjaan
Membaca buku merupakan tuntutan pekerjaan? Ya, ini terjadi sejak
saya membuka usaha Bimbingan Belajar di rumah.
Bukan hanya buku pelajaran, cerpen remaja juga ikut dibaca.
Ini dilakukan agar dapat lebih dekat dengan murid-murid dan memahami dunia
mereka yang sepertinya berbeda seratus delapan puluh derajat.
Apalagi ketika saya memutuskan menjadi content writer dan ghost writer, membaca merupakan kewajiban agar tulisan lebih berkembang dan berkualitas.
5. Memberi Teladan kepada Anak
Terakhir, saya ingin memberikan teladan kepada anak-anak. Sejak
dini mereka saya perkenalkan buku. Bahkan, ketika mulai dapat membaca buku saya
damping setiap hari dalam membaca buku beberapa menit. Sebagai tambahan, saya
juga harus mencontohkan membaca di depan mereka.
Hmm.. Itulah alasan membaca buku yang saya rasakan. Apakah
Temans mempunyai motivasi lain? Yuk, share di komentar.
Mbaaaa, makasii makasiii
BalasHapusartikel ini super enligheting bangett
ada nih, adek sepupuku yg punya balita, tapi magerrr abis kalo kudu bacain buat bocah.
aku sodorin artikel ini ah, aku minta dia buat baca, resapi dan praktikkan!
Mbaaaa, makasii makasiii
BalasHapusartikel ini super enligheting bangett
ada nih, adek sepupuku yg punya balita, tapi magerrr abis kalo kudu bacain buat bocah.
aku sodorin artikel ini ah, aku minta dia buat baca, resapi dan praktikkan!
Artikel yang menggugah. Semangat membaca saya hidup2 mati, Mbak Nani. Mungkin faktor U. Terima kasih.
BalasHapusMasya Allah menginspirasi artikelnya Mbak...
BalasHapusTerima kasih atas pencerahannya..
Udah lama banget saya engga baca buku. Masih ada beberapa buku yang masih disegel dan belum terbaca. Jadi keingetan pas baca ini. Saya kadang beli buku anak juga Mba, sekalian ngajarin anak biar suka baca buku
BalasHapusBener juga ya. Dulu baca buku karena emang suka. Udah menikah, eh baca buku karena dimintai anak. Ada tuntutannya juga. Hehehe
BalasHapusaku pun waktu masih SD dilangganin majalah bobo, mbak sama ibuku. alhamdulillah banget ya punya orang tua yang selalu mendukung anaknya untuk membaca. sekarang aku masih berusaha mengenalkan buku sama anakku nih meski saingannya berat banget yakni gadget
BalasHapusZaman dulu yaa...hiburannya buku.
BalasHapusSemoga dengan memberikan teladan yang baik, anak-anak masa kini juga senang membaca. Inginnya menjadi habit, sehingga ketika tidak dilakukan, berasa ada yang kurang di hari itu.
Kalau orang yang suka baca kayak aku, baca ga butuh alasan khusus. Modal hobi doang. Yang ga suka baca emang harus dibikinin alasan kaya gini.
BalasHapuswah iya, banyak ya motivasi yang bisa mendorong kita untuk rajin membaca
BalasHapusklo aku sih karena ingin memberikan teladN pada anak
Saya juga belajar buat rajin baca buku lagi karena ingin memberikan teladan buat anak saya, biar nggak liat mamaknya pegang gadget mulu. Hehe..
BalasHapuswih alasan terakhir membaca buku itu dalem ya, untuk memberikan teladan pada anak ya mbak nani
BalasHapusMembaca buku adalah salah satu hiburanku. Kalau lagi suntuk, baca novel bisa jadi hiburan ��
BalasHapusMenurut saya alasan kelima ini penting banget mam. Sebelum meminta anaknuntuk membaca, kita harus memberikan teladan. Berul? Harapannya anak kita bisa menjadi pecinta buku, karena hingga sampai kapanpun, buku adalah sumber ilmu terbaik.
BalasHapusAku juga sukaaa banget baca buku mbak. Membaca buku itu baru 1-2 lembar saja bakalan menumbuhkan ide-ide kreatif Kita biasanya
BalasHapusKalau saya suka membaca buku untuk hiburan aja, Mbak. Kalau untuk tugas itu pasti ngantuk hehehe. Tapi ini lagi membiasakan diri membaca buku untuk tugas supaya anak-anak juga bisa mencontoh.
BalasHapusPastinya, membaca buku bisa menambah wawasan ya Mbak Nani. Masya Allah jika terbiasa membaca.
BalasHapusAkupun suka membaca, Mbak. Bahkan kertas bungkus cabe pun, aku baca, hahaha.
BalasHapusAlhamdulillah, Anak-anak juga suka membaca, setelah mereka tahu asyiknya cerita di suatu buku.
Yup ada banyak manfaat dari membaca buku ya Mbak. Jadi reminder nih selama 2021 gak banyak buku yang berhasil saya tuntaskan tapi semoga saja di 2022 bisa kembali semangat lagi baca banyak buku.
BalasHapus