Selasa, 31 Juli 2018

Ini Dia Cara Sukses Menjadi Penulis


Temans, ada yang ingin jadi penulis?  Atau ada yang sudah mulai ikutan training kepenulisan?  Terus, merasa belum ada hasilnya?  Padahal, menurut Teh Indari, founder Inscript Writing, menulis nggak memerlukan bakat lho!  Wah, gimana caranya agar berhasil tanpa perlu bakat?

Berdasarkan pengalaman pribadi, ikut training kepenulisan, dan berbagai buku, ini dia cara sukses menjadi penulis.

1. Tetapkan Target

Penulis ada berbagai macam jenis sesuai tulisannya.  Ada penulis novel, penulis artikel, reporter, dan sebagainya.  Nah, tuliskan dalam dreamboard atau papan impian Temans ingin menjadi penulis bagaimana.  Sekedar hobi dan kesenangan atau target penghasilan.  Jika Temans ingin semuanya, targetkan satu persatu.

Temans yang suka menuliskan novel, misalnya dapat menargetkan menulis satu novel dalam 4 bulan.  Temans yang ingin menulis untuk bisnis dapat menargetkan penghasilan yang diinginkan.  Jangan lupa, tuliskan prosesnya  ya!  

2. Belajar dan Berlatih

Untuk penulis pemula, action pertama adalah belajar dan berlatih.  Belajar sendiri dari berbagai media internet yang ada sekarang ini sangat mudah.  Belajar online dengan mengikuti training kepenulisan juga banyak.  Untuk training Temans dapat mengikuti yang berbayar dan tidak dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Kelebihan ikut training tentu saja ada mentornya. Bersama mentor, biasanya menulis lebih termotivasi.  Mentor juga akan memberi latihan plus tugas.  Tetapi semuanya kembali pada diri sendiri.  Mengatur waktu atau manajemen waktu intinya.  Selalu meluangkan waktu untuk menulis dalam daily activity. 

3.  Ikut Grup Kepenulisan

Mengikuti grup kepenulisan, seperti Ibu-Ibu Doyan Nulis, Komunitas Bisa Menulis, dan lain-lain akan menambah motivasi.  Di sana akan banyak even yang bisa diikuti dan menambah semangat.  Plus ilmu-ilmu tentang menulis sering dibagikan..


Itu saja cara sukses menjadi penulis ala saya.  Yuk belajar bersama.  Salam bahagia!

Rabu, 18 Juli 2018

6 Tips Emak Mengatasi Baper

Temans, sebagai ibu rumah tangga sepertinya pekerjaan nggak pernah ada habisnya.  Orang menyebutnya, waktu 24 jam tidak pernah cukup.  Sampai banyak ibu rumah tangga terpaksa banyak menghabiskan waktu di rumah.  Apalagi jika ibu rumah tangga, saya lebih senang menyebutnya sebagai emak-emak, mempunyai anak balita.  Akhirnya baper sering kali melanda.  Di puncak ketegangan dan kerepotan, emak seringkali baper.  Ingin banget rasanya menghilang sejenak.

Jika emak baper terus, siapa yang menjadi sasaran? Anak yang notabene merupakan makhluk lemah di bawah kekuasaan ibu.  Emak jadi sering marah dan sedih.  Anak ikut merasa tidak nyaman.  Ya, karena ibu yang bahagia akan menularkan kebahagiaan pada lingkungannya.  Begitu pula sebaliknya. 
Oleh karena itu, Temans yang mungkin juga emak-emak, harus tahu cara mengatasinya.  Di bawah ini beberapa tips emak mengatasi baper ala saya berdasarkan pengalaman pribadi dan beberapa referensi.  Ssst, ngintip juga dari status Teh Indari Mastitis hari ini.

1. Emak Baper Harus Cukup Istirahat

Temans, dengan seabrek kegiatan, meluangkan waktu untuk istirahat sangat penting.  Kalau perlu, harus tidur siang meskipun hanya setengah jam.  Tidur siang sangat efektif untuk menyegarkan tubuh dan perasaan.  Jangan menganggap tabu tidur siang karena meninggalkan pekerjaan yang banyak. 

2. Emak Baper Harus Sistematis

Agar kebaperan hilang, emak harus belajar sistematis.  Mencatatkan semua kegiatan.  Denganencatat kegiatan di daily avtivity, kegiatan lebih terencana, nggak ada yang terlupa, dan in sya Allah akan banyak waktu luang untuk istirahat atau me time. Tinggalkan semua kegiatan yang nggak penting. 

3. Emak Baper Harus Mendelegasikan Pekerjaan

Temans harus belajar mengukur diri.  Jika ternyata memang banyak tugas yang tidak tertangani, mendelegasikan pekerjaan non strategis perlu.  Apalagi jika Temans ibu rumah tangga dan pebisnis atau ibu rumah tangga pebisnis sekaligus karyawan kantor.  Wow.. nggak salah kok mendelegasikan tugas.  Minimal tugas seperti menyuci, menyetrika, dan merapikan rumah.

4. Emak Baper Harus Melibatkan Anggota Keluarga

Rumah tangga bukan milik Temans sendiri.  Misalnya, urusan anak.  Bukan hanya menjadi tanggung jawab Temans saja.  Tanggung jawab suami dan isteri.  Jangan sungkan meminta bantuan suami dalam beberapa urusan rumah tangga.  Jika anak sudah besar, beri mereka juga tanggung jawab beberapa hal, misalnya mencuci piring dan menyapu rumah.  Ini merupakan bagian dari pembelajaran juga.

Jadi, salah satu tips emak mengatasi baper adalah melibatkan anggota rumah tangga dalam beberapa pekerjaan rumah.

5. Emak Baper Harus Mempunyai Prioritas

Dalam pencatatan daily activity, Temans belajar memprioritaskan pekerjaan.  Sehingga nggak perlu semua pekerjaan dilakukan setiap hari.  Contoh, menyapu halaman.  Jika sibuk atau anak sakit, kegiatan ini dapat ditunda besok hari.  Tidak masalah terkadang hari berjalan tidak sesuai harapan.

6. Emak Baper Harus Menjadi Pekerjaan  Karena Ibadah

Terakhir tapi penting adalah meniatkan semua pekerjaan karena ibadah.  Dengan demikian, Temans akan menjadi lebih ikhlas dan menyadari bahwa semua orang mempunyai peran masing-masing dalam hidup yang pastinya tidak mudah. Dengan niat ibadah, in sya Allah pekerjaan selesai dan pahala didapat.

Sekian tulisan tentang tips emak mengatasi baper. Hehe.. Tulisan ini tidak bermaksud menggurui siapa pun.  Dengan menulis saya juga belajar dan mengingatkan diri.  Semoga bermanfaat.


Selasa, 17 Juli 2018

7 Tips Agar Rumah dan Pekerjaan Beres di Pagi Hari

Hai Temans!

Sekolah anak sudah mulai masuk sejak Senin lalu.  Kesibukan emak-emak atau perempuan ibu rumah tangga dimulai.  Terkadang kesibukan pagi hari ini membuat suasana hati rusak. Pekerjaan yang banyak dan waktu yang mepet membuat ibu terkadang marah. Anak pun berangkat sekolah tergesa-gesa.  Lega rasanya ketika semua sudah berangkat ke tempat tugasnya masing-masing.

Nyamankah Temans ketika itu terjadi? Apalagi sebagai orang tua saat ini dianjurkan untuk mengelola emosi.  Wah.. pasti ibu-ibu langsung membela diri!  Bagaimana bisa sabar kalau anak dibangunkan susah, mandi dan persiapan lainnya sangat lama.  Bisa-bisa mereka terlambat sekolah.  Padahal, katanya suasana hati di pagi hari akan terbawa seharian lho! 

Temans ingin semua masalah di atas teratasi?  Ini dia 7 tips agar rumah dan pekerjaan rapi di pagi hari yang sudah saya coba terapkan.

1.  Mencatat Semua Kegiatan Wajib

Catatlah semua kegiatan wajib yang akan dilakukan setiap pagi, setiap hari, dan setiap minggu.  Ini penting untuk langkah selanjutnya.  Misalnya, pagi hari harus mencuci, setrika, bikin sarapan dan makan siang bekal, dan menyiapkan anak sekolah. Kemudian setelah anak berangkat sekolah mengerjakan bisnis atau ada balita di rumah.  Kegiatan mingguan, seperti mengaji majelis taklim tiap Selasa, kursus bikin cake tiap Selasa, dan sebagainya.

2.  Mencatat Waktu untuk Setiap Kegiatan

Setiap kegiatan yang telah dicatat dialokasikan waktunya.  Misalnya, masak pagi 1 jam, persiapan anak sekolah satu jam, dan seterusnya.

3.  Memperkirakan Waktu Tidur Malam dan Bangun Pagi

Setelah setiap kegiatan ditulis dan waktunya dialokasikan, Temans dapat memperkirakan jam berapa harus tidur malam dan bangun di pagi hari.  Waktu bangun, sebisa mungkin diundur setengah jam untuk waktu ibadah bagi Temans yang muslim.

Contoh, saya di pagi hari menulis 1 artikel, ibadah, dan masak.  Semua membutuhkan waktu 2,5 jam. Jadi saya bangun jam 3 pagi.  Setengah 6 sudah selesai semua, termasuk anak yang harus berangkat pagi sekolah.  Semua anak berangkat paling lambat setengah 7.  Waktu sambil menunggu anak bersiap sekolah, saya gunakan untuk mencuci pakaian (mesin cuci).  Setelah anak berangkat, saya tinggal memberikan rumah dan menyetrika (butuh waktu 1,5 jam).  Saat anak yang besar berangkat sekolah, bungsu saya yang berusia TK sudah bersiap sekolah juga.  Saya hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk memandikan dan makan.  Dia sudah dapat berpakaian sendiri dan saya hanya merapikan.  Sekitar jam 8 saya antar bungsu sekolah dekat rumah dan waktunya bekerja (menulis dan kegiatan rutin lain).

4.  Menyiapkan Anak

Anak sebaiknya sejak kecil sudah belajar mandiri.  Usia balita sudah dipersiapkan memakai baju sendiri dan makan sendiri, meskipun waktunya lama.  Oleh karena itu, anak sudah diminta melakukan persiapan minimal sejam sebelum berangkat.  Jadi, Teman tidak perlu marah dan kesal karena terlambat.  Anak juga berangkat tidak tergesa-gesa.  Dan yang terpenting, pekerjaan Temans juga selesai.

5.Mengurangi Kegiatan Tidak Perlu

Ada ibu rumah tangga yang kehabisan waktu.  Katanya 24 jam terasa kurang.  Ternyata, di siang hari menonton sinetron berseri di televisi atau drakor yang jadi favorit.  Bukan tidak boleh, tetapi jika lebih dari satu jam akan menyia-nyiakan waktu dan berpengaruh pada kegiatan seharian.

6.Disiplin

Disiplin dengan semua yang sudah dicatat adalah penting.  Jangan sering membuat alasan untuk memaklumi diri sendiri.  Seperti, saya lelah kemarin seharian jadi hari ini bangun pagi mundur setengah jam.  Kecuali Temans dalam kondisi sakit.

7.Konsisten

Konsisten menjalankan semua yang sudah dicatat menjadi tips terakhir dan paling penting.  Kegiatan yang dilakukan secara konsisten akan melahirkan kebiasaan.  Ahli psikologi ada yang menyebutkan, minimal suatu aktivitas akan menjadi kebiasaan jika dilaksanakan 40 hari berturut-turut.  Anak-anak juga akan menjadi lebih disiplin dan mandiri.

Hal-hal di atas yang sudah saya kerjakan setiap hari.  Saya masih terus juga berusaha belajar  agar konsisten.  Namun, saya sudah merasakan manfaatnya. 

Sesekali tentu saja rencana dan manajemen waktu tidak berjalan mulus. Tidak mengapa karena tidak ada sesuatu yang sempurna. Seperti halnya, tidak ada seorang pun di dunia yang happily forever. Hidup tanpa kesulitan. 

Mengapa? Karena kesulitan itu sunnatullah. Bagian dari kehidupan. Seperti yang tercantum dalam QS Al Insyirah, ayat Alquran favorit saya.  Hmm.. Lain waktu akan saya bahas tentang mengapa surat ini menjadi favorit saya ya!

Sekian posting artikel kali ini.  Semoga bermanfaat.  Salam bahagia!





Kamis, 05 Juli 2018

4 Langkah Menuju Sukses

Hai Temans!

Saya seneng banget mengulas tentang kesuksesan.  Bukan untuk menggurui, tapi lebih untuk mengingatkan diri sendiri.  Apalagi kalau diri sedang down, tulisan menjadi terapi yang paling efektif.

Di sini saya akan menyebutkan 4 langkah menjadi sukses secara singkat.  Tentu saja langkah ini bukan dari diri saya, tapi rangkuman dari beberapa buku yang saya baca dan kisah sukses yang saya dengar. 
Kalau Temans ingin tahu, yuk sama-sama simak!

1. Bermimpi (Dream)

Setiap orang punya cita-cita dan tujuan hidup.  Ada yang hanya berani mempunyai cita-cita kecil dan biasa.  Orang ini umumnya menjalani hidup mengalir. Tidak ada keinginan untuk mendapatkan lebih.  Bagus, tapi hidupnya akan biasa-biasa saja. Jika Temans seorang pelajar, maka akan menjadi pelajar biasa.  Jika seorang pegawai, maka Temans menjadi pegawai yang hanya siap menjalankan perintah.  Sebagai hamba Allah, orang yang seperti ini juga akan beribadah wajib saja.  Yang penting menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. 

Berbeda dengan orang yang ingin sukses.  Sukses dunia akhirat.  Teman akan punya mimpi.  Sekecil apapun mimpi tersebut.  Mimpi yang mengarahkannya menuju kesuksesan.

2. Merencanakan (Plan)

Setelah punya mimpi, saya dan Temans tentu ingin mimpi terwujud.  Untuk mewujudkannya, maka perlu rencana.  Rencana yang mengarahkan pada terwujudnya mimpi.  Yang menjadikan mimpi bukan dalam arti sebenarnya, mimpi sebagai bunga tidur.  
Misalnya, Temans bermimpi ingin menjadi pengusaha sukses.  Teman harus merencanakan usaha apa yang akan dilaksanakan dan bagaimana cara melaksanakan.  
Begitu pula Temans yang punya mimpi ingin naik haji.  Teman perlu merencanakan bagaimana cara mendapatkan dana yang cukup untuk melihat rumah Allah.

3. Melaksanakan (Action / Do)

Mimpi hanya akan menjadi wacana jika Temans dan saya tidak melaksanakan rencana.  Orang akan menyebut kita sebagai pemimpi.  Seseorang yang punya banyak mimpi dan terus bermimpi tanpa ada hasil.

Action dilaksanakan dengan berani meninggalkan zona nyaman.  Harus berani mengambil resiko.  Resiko lebih lelah.  Resiko dengan berbagai kesibukan.  
Selain itu, cintailah proses jatuh bangun yang terjadi.  Tidak ada kesuksesan yang instan.  Bisnis langsung dapat omzet jutaan rupiah.  Semua  mulai dari tidak ada, kecil menjadi besar.  Menikmati proses itu perlu agar tidak down di tengah jalan. 
Sebagaimana anak kecil yang belajar naik sepeda menikmati prosesnya.   Juga proses jatuh bangunnya seseorang yang sedang mengejar gelar akademis, nilai yang didapat tidak selalu bagus.  
Jangan melihat orang lain hidup enak atau hanya dari kesuksesannya.  Karena dibalik kesuksesan tersebut ada perjuangan yang luar biasa.

4. Berdoa (Pray)

Dream, plan, dan do.  Jangan lupa untuk berdoa!  Dengan doa, segala yang tidak mungkin menurut Temans saat ini dapat menjadi nyata.  Banyak orang telah membuktikan.  Bahkan mungkin banyak doa yang telah dikabulkan tanpa disadari. Teruslah berdoa dan menjauhkan diri dari segala penghalang terkabulkannya doa.

Akhirnya, sekali lagi saya katakan bahwa ini tidak bermaksud menggurui.  Saya juga sedang belajar dan proses menggapai mimpi. 

Terkait dengan dream, agar mimpi Temans jelas dan selalu ingat dengan tujuan, serta bagian dari doa adalah dengan mencatatkannya.  Mencatatkan pada papan mimpi atau dreamboard.  Dapat diletakkan di tempat yang selalu terlihat atau sebaliknya, tempat pribadi.

Wah, repot banget ya harus bikin dreamboard!  Jangan khawatir, Temans dapat membeli yang sudah jadi atau mencontoh yang ada di internet dan tinggal mengeprintnya.

Semoga bermanfaat!  Salam sukses!


Sumber gambar : http://t.me/produkindscript