Selasa, 07 Juli 2020

Langkah Mengajarkan Anak Matematika Sejak Dini

Sumber gambar: kidaha di pixabay.com

Orang tua dan pendidik sering kali mengeluhkan bahwa anak sulit sekali memahami matematika. Sementara, bagi anak sendiri pelajaran ini sangat sulit. Bahkan, ada yang kemudian sangat membenci alias anti terhadap matematika.  Padahal, pelajaran ini tidak dapat ditolak keberadaaannya. Hampir semua jurusan sekolah hingga perguruan tinggi ada materi berhitung dan sejenisnya.

Cara Mengajarkan Anak Matematika Sejak Dini

Seharusnya, matematika dan berhitung memang diperkenalkan sejak dini sebagai pelajaran yang menyenangkan. Orang tua dan guru tidak hanya berharap anak pintar matematika di usia sekolah dsar. Di rumah atau di sekolah anak usia dini atau di taman kanak-kanak, konsepnya dapat diajarkan dengan cara-cara berikut.

1. Menggunakan Dramatisasi

Dramatisasi dilakukan dengan gerakan. Sebagai contoh, anak diminta melompat tiga kali secara bersama-sama. Lompatan tersebut dapat diulang-ulang dengan hitungan yang berbeda-beda.

2. Menggunakan Anggota Tubuh

Gambar oleh Gerd Altman dari pixabay.com

Berhitung menggunakan anggota tubuh sudah diketahui sejak lama. Anak diajarkan mengetahui bahwa jumlah mata, telinga, dan tangan ada dua.

Di tingkat yang lebih tinggi anak sudah mulai dapat menghitung seluruh jari tangan mereka.

3. Menggunakan Mainan Anak

Ini merupakan cara yang paling disukai anak. Ajaklah mereka menyusun balok, menderetkan mobilan, dan meletakkan seluruh boneka yang dimiliki.

Berhitung menggunakan mainan anak dapat sekaligus mengajarkan anak konsep bentuk, lebih besar, lebih banya, hingga penumlahan dan pengurangan sederhana.

4. Menggunakan Buku Cerita

Mengapa Anda Harus Membaca Cerita Anak-anak - cintabuku.id

Sumber gambar: cintabuku.id

Anak Anda suka buku cerita? Ini juga merupakan cara yang bagus untuk mengajarkan mereka berhitung sekaligus membaca gambar. Hitunglah sesuatu yang ada di dalam gambar, seperti buah di atas pohon, buah yang jatuh, orang di dalam dan di luar rumah, dan lain-lain.

Langkah Matematika Awal untuk Anak

Setelah mengetahui cara mengajarkan anak matematika pada anak sejak dini, guru dan orang tua juga harus mengetahui konsep matematika awal. Ini diajarkan sebelum anak belajar operasi hitung, seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

Konsep tersebut, yaitu:

  • Berhitung ; anak dapat menyebutkan bilai satu, dua, tiga, dan seterusnya hingga dua puluh secara berurutan.
  • Membilang; anak dapat berhitung dengan menunjukkan bendanta. Biasanya di tahap ini anak sering kali melakukan kesalahan, seperti berhitung lebih cepat dari benda yang ditunjuk atau sebaliknya.
  • Mengenal beragam bentuk
  • Mengenal angka
  • Memahami pengelompokkan benda: sa besar, sana tempatnya, dan lain-lain.
  • Memahami konsep lebih besar, lebih, sedikit, dan sama banyak.
  • Mengenal simbol matematika

Setelah ketujuh konsep di atas dipahami, barulah anak belajar penjumlahan dan pengurangan secara utuh. Jangan lupa, konsep operasi bilangan tersebut harus dipahami benar jika Temans ingin anak menyelesaikan soal cerita.

Ingat pula bahwa matematika sama dengan pelajaran lain. Tidak dihafal! Matematika merupakan pelajaran yang menggabungkan pemahaman konsep dan kemampuan berhitung. Anak akan berhasil di sini jika menyukai dan banyak berlatih.

 


31 komentar:

  1. Wah, ulasan yang bermanfaat sekali

    BalasHapus
  2. Pelajaran matematika identik dengan sulit ya mbak, hehehe. Bahkan bagi beberapa anak menjadi momok. Tapi kalau sudah memahami cara belajarnya ternyata tidak sesulit yang di bayangkan ya. Terima kasih sharingnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya.. Biasanya anak menganggap sulit karena tidak bisa sementara orang di sekeliling memaksa untuk belajar. Sama2

      Hapus
  3. Alhamdulillah beberapa sudah diterapkan :) ternyata semudah itu langkah awal anak bisa matematika ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah.. Keren Mbak Andina sudah menerapkan sejak dulu.

      Hapus
  4. Iya mbak, matematika memang pelajaran yang cukup susah. Bahkan saat sekolah dulu,rasanya jam lama muternya saat jam pelajaran matematika. Bagi saya sendiri mengajarkan matematika ke anak butuh waktu yang ekstra. Terima kasih tipsnya mbak, nanti saya mau coba

    BalasHapus
  5. Bagus ya ideanya belajar sambil bermain, jadi engga takut dengan matematika.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya.. Memang membutuhkan waktu untuk mendampingi. Tapi bisa disiasati. Misalnya, ketika anak kucing baru melahirkan, kita hitung sama-sama jumlahnya. Semoga bermanfaat!

      Hapus
  6. Aku butuh nih cara mengajarkan matematika pada anak. Anakku itu diminta hapalin perkalian aja dia drama.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang agak sulit menghapal perkalian. Buat saja soal perkalian satu dan dua dulu.. Pertama urut, setelah itu diacak dan catat waktunya. Tapi ketika mengerjakan yang berikutnya jangan melihat sebelumnya.
      Jika sudah lebih cepat dalam mengerjakan, barulah ditambah perkalian 3 dan seterusnya.
      Pengerjaan lebih cepat tanda kalau anak sudah lebih hafal tanpa disadari. Semoga bermanfaat!

      Hapus
  7. Tambahan mbak...kalau aku pakai poster tambah2an. Ditempel di kamar tiap hari kita cerita aja..ttg tambah dan kuranh, anakku msh 4 tahun dan suka hal ini. Hehe. Kalau pake lompat1l2 blm coba...bs dicoba nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yes.. Bisa pakai poster juga untuk gambar. Yang penting, anak paham tambah artinya menggabungkan jumlah dua kelompok benda. Jadi, nantinya dia akan lebih mudah mengerjakan soal sulit.
      Saya di rumah sering main ular tangga dengan dua dadu.

      Hapus
  8. Aku suka dengan metode yang mengajak anak bermain dan belajar melompat. Ini selain mengenalkan matematika banyak aspek lain yang juga tercapai ya, Mbak.
    Aspek motorik dapat, aspek kemandiran juga bahasa pun dapat ya. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yes.. Mengasah beberapa kecerdasan sekaligus

      Hapus
  9. Setuju sekali. Ketika anak paham konsep matematika sejak dini, ke depannya dia ga takut sama pelajaran matematika. Makasih sharingnya, saya juga sedang menerapkan ini kepada anak balita saya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keren nih Mbak Wiwin sudah menerapkan ke anaknya sejak balita.

      Hapus
  10. PR banget ngajarin matematika ke anak. Soalnya emaknya nggak suka matematika.. pokoknya bisa ngitung duit aja.. wkwk. Beruntung sekarang banyak tips parenting terkait ngajarin math ke anak. Jadi terbantu sekali.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul.. Tinggal cari di internet semua keluar. Makasih Mbak sudah mampir

      Hapus
  11. Matematika ini kalo dibuat dengan cara di atas, ternyata menyenangkan ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. In sya Allah Mbak.. Anak senang, terus jadi bisa. Matematika nggak lagi jadi hal yang menakutkan.

      Hapus
  12. Betul harus dengan cara menyenangkan untuk mengajarkan matematika, alhamdulillah si sulung suka berhitung sebagai bagian dari matematika, belum tau kedepannya nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. In sya Allah kalau sudah suka dan tidak jadi beban, ke depannya dia akan lebih mudah lagi belajar.

      Hapus
  13. Intinya harus fun ya mba mengajarkan matematika itu, agar tidak terasa sebagai momok yang menakutkan. Kadang anak jadi trauma karena merasa terpojok, merasa tidak bisa mengerjakan, bawaannya hanya takut gitu.

    BalasHapus
  14. Iyaa sekarang pas anak lagi musim belajar dari rumah giliran orang tua ya yg harus mendampingi mereka jadi emang harus belajar banget nih ya mba tips mengajar mudah dan menyenangkan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. He he.. Saya juga baru ngerasain ini anak bungsu belajar daring. Makasih Mbak sudah mampir.

      Hapus
  15. Dengan cara belajar seperti ini, anak bisa belajar matematika di usia dini tanpa merasa terpaksa ya, Mbak. Bahkan mungkin mereka nggak sadar sedang belajar. Dengan belajar konsep akan lebih mudah ke tahap belajar berhitung di usia sekolah nantinya.

    BalasHapus
  16. Wahh mantap tulisannya. Bisa aku praktekkan buat anak bungsuku ni..
    Makasih mbak

    BalasHapus
  17. Sama-sama Mbak.. Semoga berhasil.

    BalasHapus