Senin, 18 Januari 2021

Ciri dan Syarat Teman Baik, Andakah Salah Satunya?


Teman baik menurut definisi pribadi adalah seseorang yang mengenal dan memahami diri saya lebih baik daripada lainnya. Tidak harus dekat secara fisik, mereka mungkin saja seseorang yang dikenal lewat dunia maya. Bahkan, belum pernah bertemu secara nyata.

Teman ini juga belum tentu orang yang dikenal di masa lalu. Bagi saya, waktu dapat mengubah seseorang. Orang yang baru saja dikenal, mungkin bisa lebih paham diri ini dibandingkan orang yang sudah bertahun-tahun akrab. 

Meski saya juga tetap yakin, ada persahabatan yang kekal. Kalau kata teman-teman SMA, "Sahabat Dulu, Sahabat Sekarang, Sahabat Selamanya."

Yes, secara spesifik teman baik sering disebut sebagai sahabat.

Teman Baik Menurut Islam


Islam, mempunyai kriteria sendiri tentang sahabat. Banyak hadist dan perkataan ulama yang mencerminkannya.  Al Qur'an surat Al Maidah ayat 51 juga menyebutkan tentang teman dan pemimpin.

Ada dua syarat sahabat dalam Islam berdasarkan beberapa hadis Rasulullah.

1. Seiman


Jika Temans ingin mencari sahabat, carilah yang seiman. Ini bukan berarti tidak boleh berteman dengan orang dari agama lain, lho! Hanya saja, fungsinya bisa berbeda.

Sahabat seiman akan mengingatkan ketakwaan kepada Allah Swt, teman dunia dan akhirat. Mereka memahami benar bagaimana seorang mukmin harus berakhlak dan beribadah. Akibatnya, Temans ini akan menegur jika ada perbuatan yang salah.

Al Hasan al Bashri mengatakan, "Perbanyaklah sahabat-sahabat mukminin, karena mereka memiliki syafaat pada hari kiamat."

Hal di atas menunjukkan pentingnya sahabat dan saudara sesama muslim yang dapat saling mengingatkan.

Rasulullah bersabda dalam HR. Abu Daud dan Tirmidzi, “Orang itu tergantung agama temannya. Maka lihatlah siapa teman kalian!”

Dalam hadis riwayat Abu Daud dan Tirmidzi juga disebutkan, “Jangan bersahabat kecuali dengan orang mukmin.”

2. Tulus


Tulus secara sederhana diartikan sebagai tanpa niat buruk atau hanya memanfaatkan diri saja. 

Sahabat menyukai Temans apa adanya, bukan ada apanya. Jika anak sekolah, mereka mau berteman bukan hanya karena Anda pintar, kaya, dan lain-lain untuk dimanfaatkan. Kepintaran, kekayaan, dan semua yang bersifat materi dapat dengan mudah hilang dari siapa saja.

Oleh karena itu Rasulullah pernah bertanya pada Ali bin Ali Thalib, “Berapakah jumlah sahabatmu, wahai Ali?" Beliau menjawab, "Nanti aku akan menghitung ketika aku dalam kesulitan.”

Sahabat Terbaik dalam Suka dan Duka


Saat membaca sub judul di atas, klise banget ya? Saya ikut tersenyum geli menuliskannya! He he..

Di umur yang sudah melewati angka puluhan 4, sudah ada beberapa pengalaman tentang teman baik. Di masa depan, mungkin akan lebih banyak lagi pengalaman yang saya dapat ambil hikmahnya.

Selain kriteria sahabat menurut Islam yang sudah disebutkan di atas, saya menambahkan dua kriteria sendiri. 

1. Teman Bijaksana


Teman bijaksana adalah teman yang dapat menyeimbangkan hidup. Tidak terlalu serius, tetapi juga tidak sebaliknya. Dia tahu bagaimana menempatkan dirinya.
Teman ini juga yang akan menegur jika saya mempunyai kekurangan. Istilahnya, kritikus tajam. Tidak ragu apabila teguran yang disampaikan pahit buat saya, yang penting hasilnya membangun.

Saya tidak menyukai seseorang yang tidak berani menyampaikan pendapatnya. Hanya mau memberitahukan hal baik saja.  Apalagi jika ternyata di luar atau di belakang kritikan itu justru disampaikan kepada orang lain. 

Konflik dalam berteman tidak dapat selalu dihindari, karena tidak ada orang yang sempurna. Jika sudah berpegangan pada dua kategori sahabat menurut Islam, konflik hanya bersifat sementara. Ketulusan akan lebih mendominasi.

2. Suportif


Di luar kebijaksanaan yang dimiliki, saya ingin teman berada di sisi setiap dibutuhkan. Tidak harus selalu hadir dalam bentuk fisik. Paling tidak hati dapat merasakan. 

Tidak perlu juga like setiap status di media sosial, tetapi saya tahu Temans memperhatikan. 

Bahkan, jika ada masalah melanda,  mereka mau mendukung. Tidak menghakimi saat hal buruk terjadi, meski tetap menegur saat salah. Mereka mendoakan yang terbaik di setiap kesempatan. Saling berempati dan simpati terhadap segala masalah.

Adakah saya mempunyai teman baik seperti yang diharapkan? Hmm... Rahasia deh! He he.. Untuk mendapatkan sahabat tentu harus dimulai dari diri sendiri dulu: berusaha menjadi teman terbaik bagi orang-orang di sekeliling! Setuju?


Tulisan Diikutsertakan dalam 30 Days Writing Challenge Sahabat Hosting.

3 komentar:

  1. Setuju mbak. Teman yang baik adalah yang mau menemani kita dalam suka dan duka, saling mengingatkan kalau ada kesalahan dan selalu mengajak kepada kebaikan. Terima kasih remindernya ya :)

    BalasHapus