Minggu, 31 Januari 2021

Personal Branding, Bagaimana Orang Lain Mengenal Anda?

Personal Branding, Bagaimana Orang Lain Mengenal Anda?


Tema yang sulit bagi saya untuk memulai tulisan tentang personal branding. 

Sebelumnya, saya tidak pernah memikirkan apa penilaian orang lain.

Nah, untuk tulisan ini akhirnya saya browsing tentang pengertian personal branding, arti penting, dan bagaimana cara mewujudkannya di media sosial.

Personal Branding dan Hikmahnya

Setelah membaca banyak referensi tentang tema hari ini dari berbagai referensi internet, saya juga coba mencari bukunya di aplikasi Ipusnas yang memang ada di hape saya.

Lalu, iseng-iseng saya coba bertanya kepada Temans di facebook, media sosial yang paling sering saya gunakan.

Hasilnya? Ini kesimpulan saya.

1. Allah Maha Baik 

Saya bertanya pada Temans di facebook, "Apa yang Temans ingat dari saya? Tuliskan dengan satu atau dua kata.”

Dari sekitar 2.000 pertemanan, beberapa menjawab. 

Hasilnya, mereka menuliskan semua yang baik.

Saya pintar, baik, lembut, cantik, penulis, ibu, dengan 6 anak, dan lain-lain.

MasyaAllah, meski di luar dugaan, saya bersyukur. Temans hanya menuliskan hal yang baik. Mungkin memang hanya itu yang mereka ketahui atau mereka memang nggak berani nulis yang buruk ya? He he..

Allah Maha Baik. Dia tutupi semua keburukan yang dimiliki diri. Orang lain hanya melihat yang baik saja.

Padahal, apalah diri ini. Terkadang kewajiban dikerjakan masih dengan terpaksa. Apalagi semua yang sunnah, masih jauh dari sempurna.

2. Personal Branding Belum Berhasil

Meski saya termasuk orang yang tidak terlalu peduli dengan orang lain, tentu tetap ada yang dicita-citakan.

Saya ingin dikenal sebagai seorang penulis. Bukan dikenal sebagai orang di masa lalu atau ibu dengan anak 6 saja. Hmm...

Dari sini juga saya belajar, dari pertemanan di Fb sebagian besar belum terkelola dengan baik. Komentar yang masuk sebagian besar adalah teman lama, tetangga, dan orang-orang yang kenal di dunia nyata.

Introspeksi, ini sesuai dengan tujuan pertama kali mempunyai akun facebook. 

Sepuluh tahun lalu, saya memang membuatnya untuk menjalin silaturahmi dengan teman-teman lama.

Saya belum berani dan tidak percaya diri memperkenalkan diri sebagai penulis. Saya merasa belum punya karya fenomenal hingga bisa disebut sebagai penulis.

Sesekali hanya promo saat buku antologi terbit.

Setelah itu, status fb mungkin dibuat satu minggu, satu bulan, bahkan sampai satu tahun baru ada kembali.

Baru setahun belakangan ini saya memperkenalkan beberapa tulisan blog di Facebook dan Instagram. Itu pun belum konsisten.

Apa yang Dimaksud dengan Personal Branding?

Dikutip dari salah seorang pengusaha terkaya dunia, Jeff Bezos, “Personal branding adalah sesuatu yang ingin orang lain katakan atau kenal, ketika kamu tidak ada di dalamnya.”
Berdasarkan hal tersebut, setiap orang tentunya mempunyai branding yang berbeda. 

Secara sederhana, seseorang dikatakan pendiam, cerewet, pintar, dan seterusnya. Itu branding diri.

Nah, di era digital branding biasanya dikaitkan dengan profesi yang dijalani.
Misalnya, seseorang dikenal sebagai ibu rumah tangga, penjual online, penulis, dokter, dan sebagainya.

Dari mana orang mengetahui profesi tersebut? Dari status dan unggahan di sosial media yang dimiliki.

Hmm.. Saya jadi terbayang kalau personal branding ternyata penting sekali.

Ini Cara yang Dapat Dilakukan untuk Personal Branding di Media Sosial

Harus diakui, media sosial di Indonesia menjadi platform favorit. 

Dari berbagai referensi yang sempat dibaca, di media sosial Temans dapat memperkenalkan diri secara cepat.

Meski harus disadari juga branding ini tidak dapat dilakukan secara cepat. Beberapa orang membutuhkan waktu lebih dari satu tahun.

Untuk mempercepat prosesnya, di bawah ini beberapa langkah yang dapat diterapkan.

1. Kenali Diri Sendiri

Tidak mungkin orang lain mengenal Temans, jika tidak dimulai dari diri sendiri.

Perhatikan, Temans ingin dikenal sebagai apa dan siapa?

Ini mungkin disesuaikan dengan minat, kemampuan, dan profesi saat ini.

2. Action

Setelah Temans mengenal diri sendiri, selanjutnya adalah action.

Seorang teman mengatakan, bahwa Temans harus mulai membersihkan media sosial dari hal yang tidak perlu.

Jika ingin dikenal sebagai ibu rumah tangga, Temans bisa menghiasi media sosial dengan kegiatan keluarga. Jika ada tulisan sebaiknya, memotivasi dan berhubungan dengan kegiatan tersebut.

Jika Temans seorang penulis, maka media sosial sebagian besar diisi dengan kegiatan tersebut. Hindari platform ini dengan curhatan yang tidak mempunyai tujuan.

3. Konsisten

Ketiga, ini yang cukup sulit. Konsisten dalam memperkenalkan diri. 

Paling tidak, jika branding satu sudah mulai dikenal barulah mencoba hal yang baru.

Jangan hanya melakukan branding sewaktu-waktu saja, seperti saya ya!

So, apa personal branding Temans? Yuk, berkembang bersama! Jangan lupa bahagia!

Tulisan ini diikutsertakan dalam 30 days writing challenge Sahabat Hosting

Tidak ada komentar:

Posting Komentar