Selasa, 26 Januari 2021

Yuk, Ajarkan Anak Cerdas Menggunakan Media Sosial dan Internet



Sumbet gambar : freepik.com


Kisah
“Ummi saya lebih senang di rumah lho, daripada sekolah!”
“Kenapa?”
“Pandemi itu anugerah. Akhirnya, aku diberi ijin untuk pakai ponsel.”
“Iya Mi, betul! Semua pelajaran di sekolah bisa lihat di Google. Ulangan dan ujian, semua dikerjakan dari rumah.”
“Nggak mau sekolah lagi?”
“Mau sih! Di rumah nggak dapat uang jajan.”
Siswa yang berbeda, “Nggak, ah! Saya tidak suka sekolah. Di rumah lebih enak.”

Di atas sedikit cuplikan dari saya tentang situasi terkini, di masa pandemi. Masa di mana sebagian besar pembelajaran dilakukan secara daring. Mengajak anak cerdas menggunakan media sosial dan internet penting dilakukan.
Mengapa? Karena Temans tentu tidak ingin anak berkurang motivasinya untuk belajar.

Tips Mengajarkan Anak Cerdas Menggunakan Media Sosial dan Internet


Sumber gambar: freepik.com

Dunia digital sudah di depan mata. Apalagi pandemi membuat jarak fisik makin lebar. Internet dan ponsel, dua benda yang saling melengkapi menjadi sesuatu yang tidak dapat dihindari.

Sayangnya, fitur dan aplikasi di ponsel tersebut seringkali membuat anak kecanduan dan kurang motivasi mengerjakan hal lain.

Games dan media sosial seperti Tik Tok dan Instagram sangat digandrungi anak dan remaja. 

Fitur Google makin lengkap dan sangat memudahkan.

Bagaimana tidak? Seorang murid bimbingan belajar datang ke rumah untuk mengerjakan tugas sekolah. Ia diminta orang tua untuk melakukannya bersama saya.

Ternyata, dia membawa ponsel dan sama sekali tidak membutuhkan guru. Fitur suara Google dapat langsung menjawab semua pertanyaan tanpa mengetik dan membaca. 

Bahkan, untuk soal matematika saat ini ada aplikasi yang hanya meminta foto dan keluar jawaban dan pembahasan.

Wah, bagaimana cara mengatasi hal-hal di atas?

Berikut beberapa cara mengajak anak cerdas menggunakan media sosial dan internet. Cara ini berdasarkan pengalaman pribadi dan beberapa kenalan, dipadukan dengan referensi lain.

1. Memberi Penjelasan Manfaat Positif Gawai


Setiap benda mempunyai kelebihan dan kekurangan. Begitu pula dengan gawai, sebutan untuk semua benda yang bisa digunakan untuk komunikasi dan mencari informasi.
 
Alat tersebut, misalnya ponsel pintar, laptop, tablet, dan televisi.

Nah, jelaskan pada anak alasan Temans memberikan alat-alat tersebut kepada anak. Biarkan mereka memahami bahayanya jika kecanduan.

Tentu saja tidak semua langsung memahami. Paling tidak, Temans memberikan pengertian secara berulang-ulang.

Ajarkan pula pada anak untuk tidak sembarang memperkenalkan diri pada orang lain di internet. Cyber crime pada anak, seperti perundungan dan pelecehan seksual sering terjadi.

2. Memberi Jadwal Penggunaan Gawai


Sesuatu yang menarik, tentu akan langsung disenangi anak. Mereka terus ingin menggunakannya.
Temans pasti ingat bagaimana antusiasnya Ananda pertama kali dapat naik sepeda!

Itulah kira-kira yang terjadi. 

Masalahnya, selalu ada yang baru dari gawai. Jadi, Anda harus memberi pencegahan. Buat jadwal dengan disiplin ketak dalam penggunaannya.

Jadwal mencegah anak kecanduan gadget dan segala yang ada di dalamnya. Selain itu, ini memberi mereka ruang untuk tetap beraktifitas fisik.

3. Orang Tua Harus Melek Teknologi


Banyak orang tua memberi gawai kepada anak, tetapi tidak mengetahui cara menggunakannya.
 
Jangan sampai itu terjadi! Jika mau, teknologi media komunikasi yang ada di dalam gawai mudah dipelajari.

Orang tua melek teknologi penting agar dapat mengawasi gerak-gerik anak di dunia maya.

4. Orang Tua Memberi Teladan


Temans harus memberi batasan pada anak dalam menggunakan gawai atau gadget. 

Cara paling mudah agar anak langsung mengikuti adalah memberi teladan. 

Jika pekerjaan orang tua memang menggunakan alat teknologi itu dalam waktu lama, tunjukkan pada anak. Temans tidak menggunakannya untuk pekerjaan

.
5. Mengawasi Anak Menggunakan Gawai


Usahakan selalu mengawasi anak saat bersama gadgetnya. 

Beberapa ahli psikologi menyarankan penggunaannya di ruang keluarga.Temans akan lebih mudah melihat jika penggunaannya menyimpang.
 
Anak memang penuh rasa ingin tahu. Jadi, tidak salah bila Si Kecil membuka situs “terlarang”. Di sini tugas orang tua untuk menjelaskan sebijak mungkin.

6. Mengajak Anak Melakukan Kegiatan Lain


Terakhir, ajaklah Ananda melakukan kegiatan lain bersama-sama.

Cara ini tidak hanya membuat anak teralihkan sementara dari gawai, tetapi juga menciptakan komunikasi orang tua dan anak.

Bertambah berat ya, peran orang tua di masa pandemi ini? Percayalah, bukan hanya Teman yang mengalami. InsyaAllah semua ada hikmahnya.

Anak cerdas menggunakan media sosial dan internet justru lebih siap menyambut era digital yang sudah ada di depan mata.

Tulisan ini diikutsertakan dalam 30 days writing challenge Sahabat Hosting


15 komentar:

  1. Orang tua jaman now, banyak hal harus menjadi perhatian. Gadget menjadi poin penting juga.

    BalasHapus
  2. Edukasi dan literasi seputar gadget memang kudu terus dilakukan ya, Bund.
    Memang beraaatt mengasuh dan membesarkan anak di jaman serba digital ini. apapun itu, semangaaaattt untuk kita semuaaa :D

    BalasHapus
  3. Terima kasih mba,bisa menjadi gambaran bagi saya untuk mendampingi anak di masa depan. Sementara ini saya memberlakukan aturan pakai saja. Semoga bisa istiqomah tidak memberikan gawai hingga anak 13 tahun.

    BalasHapus
  4. Tantangan orang tua di era digital, harus lebih pintar dari anak, karena anak2 sekarang cepat sekali belajar dari segala sumber, termasuk gadget. Memang gampang2 susah mbak kalau sudah berbicara masalah gadget dan anak. Tetapi dengan tips di atas insya Allah orang tua bisa mengatasi masalah ini, agar anak bisa lebih terarah dalam menggunakan media sosial dan internet. Terima kasih tipsnya mbak, sangat bermanfaat.

    BalasHapus
  5. Saya termasuk orang tua yang belum bisa lepas sama sekali dengan yang namanya ponsel, karena memang sejujurnya ponsel juga memberikan kemudahan saya. Terlepas dari semua itu saya juga harus disiplin terhadap anak-anak saya dalam penggunaan ponsel. Pembatasan waktu tentu saja ya mbak nani. Boleh memakai tapi ada batasannya.

    BalasHapus
  6. "Orang Tua Harus Melek Teknologi" ==>> di pedesan, poins ini yang menjadi kendala untuk mengwasi anak-anak main gawai. Bukan semua orang tua yang berpendidikan menengah keatas. Sehingga si anak lebih pintar pakai gawai gadget/internetan daripada emak/bapaknya. Selamat sore, Mbak Nani. Salam sehat untuk keluarga di sana.

    BalasHapus
  7. Saya termasuk orang tua yang pelit dalam berbagi ponsel. Karena merasa mereka belum cukup mudeng dalam memegang ponsel. Tapi bagaimanapun, era anak-anak generasi alpha memang harus dikenalkan pada teknologi asal tahu batasan-batasannya. Terima kasih ya Mba untuk tipsnya.

    BalasHapus
  8. Terimakasih Mbak sudah mengingatkan lewat tulisan ini. Terkadang saya suka kebablasan juga kalau sudah memegang ponsel. Dan kadang saya lupa klo anak peniru ulung, kalau lihat ibunya lebih banyak bermain ponsel, anaknya juga otomatis ikut seperti itu.

    BalasHapus
  9. Susah juga kalo jaman skrg tanpa gadget ya mba, yg penting pengawasan ketat dr ortu is a must. Harus nurutin jdwal yg d buat dan konsisten serta tegas ya mba..

    BalasHapus
  10. Wuih penting banget ini artikelnya Mbak buat para ortu. Banyakan ortu yang aku tahu ya, cuma ngasih anaknya gawai supaya enggak ganggu kegiatan dan kerjaan mereka.

    BalasHapus
  11. Ibu-ibu harus melek teknologi but mengimbangi kecerdasan anak-anak kita ya mbak

    BalasHapus
  12. Tantangan terbesar ini yaah..
    Mengajarkan anak screen time sekaligus memberi contoh.
    Memang hikmah pandemi ini sungguh luar biasa. MashaAllah...

    BalasHapus
  13. Mbaa, gimana caranya ikut chalenge 30 nulis di sahabat hosting ? Aku jg tertarik ikutan mbak.

    BalasHapus
  14. Internet memiliki nilai positif pada anak namun tetap orangtua harus mendampinngi ya mbak

    BalasHapus
  15. Susah banget ya kak, menyuruh anak untuk tidak menggunakan ponsel. Nahm kalau aku coba dengan tidak megang juga, sekali kali boleh lalu beri pengertian. Tips dari kakak juga worth to do nih. Makasih infonya kak.

    BalasHapus