Keju
“Ummi, beli keju lagi, ya?” ujar si bungsu, Aifa.
“Iya sayang.”
“Aku minta ya, setengah potong.”
“Baiklah.”
“Terima kasih Ummi, cantik!’
Percakapan di atas sering terjadi kalau saya membeli KejuAsliCheck.
Awalnya untuk bahan kue. Namun, sering kali habis terlebih dahulu dimakan si
bungsu.
Entah kenapa, dia suka sekali dengan makanan ini, berbeda
dengan kakak-kakaknya yang menganggap keju jika tidak dioleh menjadi kue,
rasanya asin.
Terpikir juga, boleh nggak sih makan keju sekaligus dalam
jumlah banyak? Ternyata, setelah membaca banyak referensi saya mendapatkan hal-hal
di bawah ini.
Keju dan Sejarahnya
Secara sederhana, keju merupakan pangan olahan susu. Lebih
tepatnya lagi, ini adalah makanan yang berasal dari dadi susu yang dipisahkan.
Pemisahan dilakukan dengan mengumpulkan bagian casein dan susu skim.
Pembuatannya sendiri dibantu oleh enzim rennet atau lainnya yang
dapat meningkatkan keasaman. Itu sebabnya bahan yang sering digambarkan dengan bentuk
persegi berwarna putih disebut olahan fermentasi.
Kapan keju pertama kali dikenal?
Menurut Temans, di negara mana keju paling banyak dibuat dan
terkenal? Ya, di negara-negara Eropa. Bahkan, di Prancis, ditemukan puluhan jenis
keju. Orang banyak beranggapan keju memang berasal dari daratan ini.
Banyak ahli menyebutkan, keju lahir di zaman kejayaan Yunani
kuno. Hal ini diperoleh dari tulisan Homeros, pengarang Yunani.
Homeros menjelaskan, di Yunani keju dibuat dari susu kambing
dan domba, Penggagasnya bernama Aristaeus. Fungsinya pada masa itu sebagai
penambah gairah dan tenaga para perwira di medan perang.
Ahli lain mengungkapkan, olahan susu yang padat tetapi lembut
ini berasal dari Romawi kuno. Bangsa yang pernah menguasai dunia ini
mengolahnya dan menyimpan keju dengan berbagai metode. Sejak lama, mereka
mengetahui, pengolahan dan proses pembuatannya mempengaruhi cita rasa.
Tahukah Anda, ada juga yang mengatakan keju berasal dari
Arab, bukan dari Eropa. Centre National Interprofesionnnel de Ieconomie
Laitiere (CNIL) dikutip dari Kompas mengatakan, keju awal mulanya ditemukan
oleh orang Arab.
Orang Arab membuatnya tidak sebagaja dengan menuangkan
cairan susu ke kantong. Setelah melewati siang yang panas dan dibuka di malam
hari, cairan berubah. Ada yang terpisah berupa dadi. Ternyata enzim dan panas
membantu proses fermentasi susu.
Dari Arab, pembuatan keju menyebar sampai ke Kerajaan Romawi
dan berkembang di sana.
Manfaat #KejuCheckAsli
Keju Cheddar/ Pixabay/ PD Photos
Menjawab pertanyaan saya tentang boleh tidaknya si bungsu
memakan banyak keju dalam satu waktu, akhirnya menemukan banyak referensi
tentang bahan ini.
Keju berasal dari keju. Kandungannya tidak terlalu jauh dari
bahan asalnya. Secara umum di dalamnya terdapat sejumlah besar kalsium,
protein, vitamin A, B12, posfor, ribovlavin, magnesium, dan zinc atau seng.
Membaca kandungan di atas atau yang berada di belakang
kemasan keju, Temans pasti sudah membayangkan manfaat keju bagi anak. Namun,
saya tetap ingin menuliskannya di sini.
1. Baik untuk Pertumbuhan dan Kesehatan Tulang
Dalam tumbuh kembangnya, terutama di masa balita, kesehatan
tulang sangat penting.
Tulang yang sehat akan membuat pertumbuhan anak lebih baik.
Anak lebih cepat besar sesuai dengan usianya.
2. Baik untuk Kesehatan Gigi
Kalsum susu tidak hanya diperlukan oleh tulang, tetapi juga
gigi. Terkadang gigi berlubang bukan dikarenakan anak tidak benar menyikat gigi
atau makan banyak yang manis.
Anak yang kekurangan kalsium, kesehatan giginya terganggu.
Gigi lebih mudah keropos dan berlubang. Sakit gigi pada orang dewasa saja
sangat menyakitkan, apalagi untuk anak. Jika sering mengalami, tumbuh kembang
ikut terhambat.
3. Menurunkan Tekanan Darah
Mungkin Temans berpikir, anak-anak tidak mungkin mengalami
tekanan darah tinggi. Jika iya, Temans salah! Pada kondisi tertentu, mereka
dapat mengalaminya. Kalsium pada keju dapat menurunkan tekanan darah.
Manfaat keju pada kesehatan tulang dan gigi di atas yang
paling dirasakan. Mengapa? Karena keju yang baik kandungan terbesarnya adalah
kalisum.
Selain itu, keju mengandung vitamin B12 yang baik untuk
perkembangan syaraf otak dan protein untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
Memilih #KejuCheckAsli
Keju Kraft Cheddar/ Foto koleksi pribadi
Hmmm … Mengetahui kandungan dan manfaat keju, saya cukup lega.
Seharusnya mengonsumsi keju sangat baik.
Namun, seberapa banyak keju yang dapat dimakan dan bagaimana
memilih keju yang baik? Itu menjadi pertanyaan selanjutnya.
Jujur saja, saya dan keluarga sempat mencoba berbagai keju dan
mereknya. Prinsipnya, jika rasa dan manfaatnya sama, kenapa tidak membeli yang
murah?
Hanya saja, anak-anak lebih menyukai Keju Craft untuk
dimakan secara langsung. Maklum, Mamak nggak hobi memasak, apalagi bikin kue.
Hanya sesekali saja saya melakukannya.
Dari sana, saya coba mencari tahu berbagai cara memilih keju
cheddar, yang paling sering dikonsumsi keluarga. Keju ini merupakan jenis padat
dan bentuknya persegi panjang. Jika baru dibuka, warnanya putih bersih. Jika
didiamkan, warna akan lebih kuning dan bertambah padat.
Berdasarkan kampanye #KejuAsliCheck, 3 Desember 2021 yang
diselenggarakan, Keju Kraft Cheddar direkomendasikan untuk dipilih ibu karena
hal-hal berikut.
Bagian belakang kemasan Keju Kraft Cheddar/ Foto Koleksi pribadi
1. Keju Cheddar Asli
Keju Cheddar Kraft merupakan olahan dengan bahan asli. Cara
memilihnya adalah dengan membaca label kemasan. Pada bagian komposisi keju ada
pada urutan pertama.
Temans dapat melihat foto kemasan yang saya ambil. Di bagian
belakang tertulis ingredients: Cheddar Cheese, water, milk solid, vegetable oil,
emulsifiers, vegetable starch, salt, daacidity.
“Kampanye #KejuAsliCheck dapat diterapkan melalui du acara mudah,
yaitu dengan memastikan keju pada urutan pertama komposisi (bukan air dan
tepung) dan memiliki klaim nutrisi pada kemasan,” jelas Dian Ramadianti, Senior
Marketing Manager Keju KRAFT.
2. Memiliki Kandungan Nutrisi yang Tepat
Hampir semua merek keju menuliskan kalisum sebagai zat gizi
utama. Namun, kalsium bukan termasuk bahan yang mudah diserap tubuh. Yang
paling mudah, bahan yang menyehatkan tulang ini harus berdampingan dengan
vitamin D. Semuanya ada di Keju Kraft.
3. Memenuhi Kebutuhan Gizi Anak
Nah, kelebihan Kraft yang nomor tiga ini saya cari-cari
selama ini.
Mengonsumsi Keju Craft Cheddar secara rutin akan memenuhi 30
persen kebutuhan harian.
Wah, ternyata nggak apa ya si bungsu makan Keju Kraft
Cheddar setiap hari? Bahkan satu potong sekaligus.
So, saya bertambah yakin sekarang denga keju Kraft Cheddar. Apalagi,
bahan utamanya adalah Keju Asli New Zaeland. Rasanya, gurih khas tanpa perisa
tambahan dan disukai anak-anak. Beruntung ya, meski anak saya enam, tidak repot
mengurus makan mereka. Bagaimana dengan Temans?
Keju kraft cheddar memang enak dan mudah diolah. Sekarang jadi makin faham dengan bahan pangan anak. Wah bagus artikelnya mba.
BalasHapusMirip anak saya, suka ngemil keju nya aja. Padahal menurut saya rasanya terlalu asin kalau nggak diolah menjadi makanan tertentu.
BalasHapusbanyak manfaat makanya keju itu 😍
BalasHapusManfaat si keju cheddar kraft ini benar sudah aku buktiin. Jadi kita juga harus cermat y memilih keju asli agar manfaat keju bs dicerna dengan baik.
BalasHapusKRAFT Cheddar emang gak usah diragukan lagi kualitasnya ya, udah pasti #KejuAsliCheck saya sekeluarga juga konsumsi nih tiap hari
BalasHapusSaya suka bikin kerasi keju dengan roti, kadang buat sarapan pagi. Paling suka sama Kraft Cheddar ini.
BalasHapusEnak banget ya kalau bikin cemilan trus ditambah dengan topping keju craft ini. Anak2 pasti doyan
BalasHapus